kumpulan images

kumpulan images
my day

Sabtu, 20 Juni 2015

Ekonomi Regional



A.    Abstrak
Negara Indonesia memiliki berbagai macam provinsi yang tersebar dari sabang hingga marauke. Dari keanekaragaman provinsi-provinsi tersebut terdapat keragaman potensi pembangunan daerah. Salah satunya yaitu provinsi Papua Barat yang terdiri dari 11 kabupaten/ Kota yaitu Fak-fak, Keimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Sorong, Raja Ampat, Tembrauw, Maybrat, Kota Sorong. Pada kali ini analisis yang digunakan adalah typology klassen, dengan dua analisis yaitu,
a.       Analisis typology laju pertumbuhan dan PDRB perkapita
b.      Analisis typology PDRB perkapita dan Indeks pembangunan manusia
Tujuan analisis ini adalah untuk mengklasifikasikan daerah-daerah yang ada dikabupaten tersebut, menjadi empat klasifikasi utama, serta mengetahui potensi dan berkembangan serta pertumbuhan daerah – daerah di provinsi Papua Barat.












B.     Dasar Teory
Analisis Typologi metrode Klassen Typologi
Metode Klassen Tipology digunakan untuk menentukan tipologi daerah pada penelitian ini. Tipologi klassenmembagi daerah menjadi dua Indikator Utama , yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapitavdaerah dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertical dan rata-rata pendapatan perkapita sebagai sumbu horizontal. Daerah yang di amati menjadi 4 klasifikasi yaitu :
1.      Derah cepat maju dan tumbuh (high growth and high income) adalah laju pertumbuhan PDRB dan pendapatan perkapita lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dan pendapatan perkapita rata-rata Nasional
2.      Darah maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah ini mempunyai pendapatan perkapita lebih tinggi tapi tingkat pertumbuhan ekonomi nya lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
3.      Daerah berkembang cepat (high growth but low income ), derah ini memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
4.      Derah relatif tertinggal (low growth and low income), adalah derah yang mempunyai tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita lebih rendah daripada rata-rata nasional.











C.    Pembahasan

1.      Analisis Typologi Laju pertumbuhan PDRB dan PDRB Perkapita
Pada analisis Provinsi Papua Barat  :
Laju Pertumbuhan PDRB Privinsi Papua Barat atas dasar harga Konstan 2000 menurut Kabupaten / Kota


No.
Kab/kota
2010
2011

1
Fak - Fak
7.85
8

2
Keimana
9.89
7.39

3
Teluk Wondama
3.94
7.9

4
Teluk Bintuni
173.13
74.16

5
Manokwari
10.07
8.93

6
Sorong Selatan
6.4
8.78

7
Sorong
2.47
7.28

8
Raja Ampat
0.69
-5.5

9
Tembrauw
5.42
5.42

10
Maybrat
7.54
6.27

11
Kota Sorong
8.15
8.6


Jumlah
235.55
137.23


Rata-rata
21.41363636
12.47545455


PDRB Perkapita Privinsi Papua Barat atas dasar harga berlaku menurut Kabupaten / Kota


No.
Kab/kota
2010
2011

1
Fak - Fak
22.729
25.46

2
Keimana
19.031
21.511

3
Teluk Wondama
14.959
16.872

4
Teluk Bintuni
165.646
285.591

5
Manokwari
16.174
18.081

6
Sorong Selatan
10.359
12.014

7
Sorong
86.588
93.916

8
raja Ampat
26.659
26.023

9
Tembrauw
3.14
3.553

10
Maybrat
5.609
6.242

11
Kota Sorong
16.566
18.954


Jumlah
387.46
528.217


Rata-rata
35.22363636
48.01972727


Data PDRB Papua Barat tahun 2010-2011


No.
Kab/kota
Ri
Yi

1
Fak - Fak
7.925
24.0945

2
Keimana
8.64
20.271

3
Teluk Wondama
5.92
15.9155

4
Teluk Bintuni
123.645
225.6185

5
Manokwari
9.5
17.1275

6
Sorong Selatan
7.59
11.1865

7
Sorong
4.875
90.252

8
raja Ampat
-2.405
26.341

9
Tembrauw
5.42
3.3465

10
Maybrat
6.905
5.9255

11
Kota Sorong
8.375
17.76

Jumlah

186.39
457.8385

Rata-rata

16.94454545
41.62168182


Yi > Y
Yi > Y
Ri > R
Ri < R

R/Y
Yi > Y
Yi < Y


Ri > R
Teluk Bintuni
-


Ri < R
Sorong
Fak-fak, Keimana, Teluk Wondama,manokwari, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tembrauw, Maybrat, Kota Sorong



Dari hasil pengelompokkan menurut laju pertumbuhan PDRB danPDRB perkapita dapat disimpulkan klasifikasi dereah yang terbagi menjadi empat yaitu :
Klasifikasi I daerah cepat maju dan cepat tumbuh                                                 a. Teluk Bintuni
Klasifikasi II Daerah maju tapi tertekan                                                  -




Klasifikasi III daerah cepat berkembang                                           a. Sorong
Klasifikasi VI derah relatif tertinggal                                         a. Fak-fak, b.Keimana, c.Teluk Wondama, d.manokwari,e.Sorong Selatan, f.Raja Ampat, g.Tembrauw, h.Maybrat, i.Kota Sorong





a.       Klasifikasi I daerah Cepat maju dan tumbuh, dalam pengelompokkan berdasarkan Typology Klassen, derah yang memiliki, laju pertumbuhan diatas rata-rata pertumbuhan nasional propinsi nya serta pendapatan perkapita diatas rata-rata adalah  daerah Teluk Bintuni, hanya satu kabupaten di Papua barat yang berpotensi untuk berkembang, karena pendapatan perkapita serta laju pertumbuhan yang pesat melebihi rata-rata pertumbuhan di kabupaten lainnya.
b.      Klasifikasi II yaitu daerah Maju tapi tertekan , diprovinsi Papua Barat , tidak ada kabupaten yang termasuk dalam klasifikasi ini.tidak ada kabupaten yang berpotensi pembangunannya sangat besar, namun pertumbuhan nya lambat.
c.       Klasifikasi III Yaitu  daerah cepat berkembang , dalam klasifikasai II daerah yang termasuk cepat berkembang yaitu Sorong, dengan  PDRB perkapita yang relative lebih tinggi dari rata-rata nya, sedangkan laju pertumbuhan nya yang rendah dari pada rata-rata. Untuk itulah daerah tersebut berpotensi berkembang dengan pesat, sedangkan pembangunan yang relative lama.
d.      Klasifikasi VI yaitu daerah Relatif tertinggal. Hampir sebagian besar kabupatan/kota di provinsi Papua barat termasuk dalam daerah yang tertinggal yaitu Fak-fak, Keimana, Teluk Wondama,Manokwari, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tembrauw, Maybrat, Kota Sorong,  hal ini dikarenakan daerah tersebut memiliki PDRB perkapita yang relatif rendah dari rata-ratanya, serta laju pertumbuhan yang rendah dari rata-rata nya. Klasifikasi daerah ini merupakan daerah yang tertinggal, yang perlu adanya poeningkatan kemakmuran, serta perbaikan sendi-sendi perekonomian.




2.      Analisis Typologi PDRB Perkapita dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Data IPM Privinsi Papua Barat  menurut Kabupaten / Kota


No.
Kab/kota
2010
2011

1
Fak - Fak
71.46
72.13

2
Keimana
70.13
70.71

3
Teluk Wondama
65.76
66.06

4
Teluk Bintuni
66.58
67.17

5
Manokwari
67.19
67.67

6
Sorong Selatan
66.31
66.59

7
Sorong
68.5
68.93

8
raja Ampat
64.58
65.05

9
Tembrauw
50.51
50.81

10
Maybrat
66
66.43

11
Kota Sorong
77.18
77.72


Jumlah
734.2
739.27


Rata-rata
66.74545455
67.20636364


Data PDRB dan IPM Papua Barat tahun 2010-2011


No.
Kab/kota
Yi
IPM

1
Fak - Fak
24.0945
71.795

2
Keimana
20.271
70.42

3
Teluk Wondama
15.9155
65.91

4
Teluk Bintuni
225.6185
66.875

5
Manokwari
17.1275
67.43

6
Sorong Selatan
11.1865
66.45

7
Sorong
90.252
68.715

8
raja Ampat
26.341
64.815

9
Tembrauw
3.3465
50.66

10
Maybrat
5.9255
66.215

11
Kota Sorong
17.76
77.45


Jumlah
457.8385
736.735


Rata-rata
41.62168182
66.97590909


Yi > Y
Yi < Y
IPMi>IPM
IPMi<IPM

Y/IPM
Yi > Y
Yi < Y


IPMi > IPM
Sorong
Fak-Fak, Keimana, Manokwari, Kota Sorong


IPMi < IPM
Teluk Bintuni
Teluk Wondama, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tembrauw, Maybrat





dari hasil analisis typology, serta pengelompokkan, dapat di bedakan menjadi 4 klasifikasi yaitu sebagai berikut :
Klasifikasi I daerah Pembangunan Manusia Tinggi dan cepat tumbuh                                               a. Sorong
Klasifikasi II Pendapatan Rendah tapi Pembangunan manusia tinggi(Berkembang)                         a.Fak-Fak, b.Keimana, c.Manokwari, d.Kota Sorong                                                 




Klasifikasi III daerah berpendapatan Tinggi tertekan                                                                  a. Teluk Bintuni
Klasifikasi VI derah relatif tertinggal                                         a. Teluk Wondama, b.Sorong Selatan, c.Raja Ampat, d.Tembrauw, e.Maybrat,





a.       Klasifikasi I daerah pembangunan manusia Tinggi dan cepat tumbuh. Yaitu Kab. Sorong, memiliki tingkat pendapatan tinggi diatas rata-rata daerah di provinsi Papua barat dan Indeks Pembangunan manusia yang tinggi diatas rata-rata daerah lainnya. Untuk itu kabupaten yang termasuk kedalam klasifikasi 1 merupakan daerah yang sudah berkembang dan tumbuh pesat, karena tingkat pendapatan dan IPM yang tinggi, memicu adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi, dengan potensi pembangunan manusia yang tinggi pula.
b.      Klasifikasi II yaitu daerah Berkembang, yaitu Fak-Fak,.Keimana, Manokwari, Kota Sorong. Yaitu kabupaten/kota yang memiliki Pendapatan perkapita yang rendah atau dibawah rata-rata namun, memiliki Indeks pembangunan manusia yang tinggi. Artinya daerah yang tyermasuk klasifikasi ini masih dapat dikembangkangkan, untuk meningkatkan pendapatan perkapita, karena potensi pembangunan menusia yang cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumberdaya pendukung dalam proses pembangunan daerah tersebut.
c.       Klasifikasi III yaitu daerah berpendapatan Tinggi tertekan. Yaitu Kab. Bintuni. Yaitu daerah tersebut memiliki tingkat pendapatan yang tinggi namun Pembangunan manusia yang rendah. Pada daerah yang perlu dikembangkan adalah pembangunan manusia nya, dikarenakan untuk mengejar ketertinggalan latar belakang pendidikan yang rendah, karena manusia merupakan sumber daya yang daoat dimanfaatkan untuk perekonomian didaerah tersebut. Hal ini juga dapat disebabkan, maraknya investasi dan pertambangan, sedangkan kualitas dari penduduk setempat yang minim. Untuk itu perlu adanya peningkatan kualitas manusia didaerah tersebut.
d.      Klasifikasi VI yaitu daerah yang relative tertinggal, Teluk Wondama, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tembrauw, Maybrat. Yaitu daerah yang memiliki PDRB perkapita yang rendah atau dibawah rata-rata  dan pembangunanan manusia yang rendah atau dibawah rata-rata. Sehingga tergolong derah yang tertinggal. Pada klasifikasi daerah ini perlu adanya peningkatan terhadap pembangunan manusia untuk menaikkan rata-rata pendapatan penduduk setempat.























D.    Penutup
Dari hasil analisis metode typology, dapat disimpulkan bahwa di Provinsi Papua barat masih perlu adanya pengenbangan perekonomian, beberapa daerah berpotensi untuk dikembangkan karena laju pertumbuhan yang tinggi, serta secara keseluruhan, daerah terbut perlu adanya peningkatan struktur perekonomian, dari pertanian serta pertambangan. Rekomendasi untuk provinsi paua yaitu masih dapat meningkatakan Pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan kualitas manusia atau penduduk setempat, serta adanya peningkatan struktur ekonomi, melaului pengembangan sektor-sektor. Peningkatan Pembangunan manusia dengan menaikan standar hidup, dan kualitas diri, pendidikan serta pemberdayaan masyarakat, agar memicu naiknya pendapatan perkapita, maka perekonomian akan tergerak dan tumbuh. Serta perlu adanya pengawasan terhadap potensi masuknya pertambangan asing diPapua barat, karena potensi sektor pertanian dan pertambangan yang sangat baik, namun tidak diiringi dengan peningkatan pembangunan manusia.



















EKONOMI REGIONAL

ANALISIS KLASSEN TYPOLOGI

PROVINSI PAPUA BARAT

DISUSUN
OLEH

           HASANAH                                                       B1011131061
RATIH KUSUMANINGKTYAS                                   B1011131059                     






FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar